Sedih membaca berita di Harian Kompas Sabtu 29 Januari 2022 tentang miliarder Tuban. Kalau saja para penerima uang ganti untung kilang paham tentang pengelolaan keuangan. Maka tidak akan terjadi demo meminta pekerjaan karena uangnya habis untuk hal yang konsumtif, membeli mobil misalnya. Sehingga bukan bertambah kaya malah jadi tak ada penghasilan.
Pemahaman tentang mengelola keuangan adalah hal yang penting diketahui untuk dapat menjaga agar keuangan kita tetap sehat. Tidak lebih besar pasak daripada tiang serta semoga bisa mengumpulkan aset akan kekayaan kita bertambah.
Anggaran
Mengelola keuangan dimulai dari membuat anggaran. Anggaran adalah proyeksi pengeluaran dan pendapatan kita di masa depan, pada umumnya dibuat bulanan mengingat banyak dari kita yang memperoleh penghasilan bulanan.
Buatlah catatan pengeluaran dan pendapatan sedetail mungkin. Dari catatan tersebut kita bisa mulai memperkirakan berapa pengeluaran dan pendapatan bulanan kita. Setelah itu kita bisa melakukan analisa mana pengeluaran yang bisa dihemat atau mana pendapatan yang bisa ditingkatkan.
Tujuan utama pembuatan anggaran adalah kemampuan untuk bisa mengetahui dan mengendalikan pengeluaran dan pendapatan kita (baca keuangan). Seorang investor yang baik akan tahu dari mana semua uangnya berasal dan ke mana semua uangnya keluar. Tujuan berikutnya adalah menjaga kesehatan keuangan kita.
Baca juga, Mengenal istilah uang dingin dalam investasi
Kedua
Setelah berhasil membuat dan menjalankan anggaran dengan baik. Maka saatnya untuk mulai menyisihkan pendapatan untuk membentuk dana darurat. Dana darurat seperti namanya adalah dana yang bisa digunakan pada saat darurat, misalnya saat terkena PHK. Berdasar pengalaman pandemi Covid-19 yang maka sebaiknya dana darurat yang harus disiapkan adalah 12 bulan biaya rumah tangga wajib. Bagi pengusaha sebaiknya minimum menyiapkan 18 sampai 24 bulan biaya rumah tangga wajib. Mengingat penghasilan pengusaha yang tidak menentu per bulannya.
Ketiga
Setelah dana darurat terbentuk waktunya untuk mulai menabung. Tabungan ini yang nantinya bisa kita gunakan untuk mendapatkan aset alias investasi atau juga tujuan keuangan yang lain. Menurut laman Investopedia aset adalah sumber daya yang memiliki nilai ekonomi dikuasai oleh individu atau lembaga dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Keuntungan yang bisa didapat dari kenaikan nilai aset, bunga, dividen atau yang lainnya.
Mengapa perlu investasi? Karena jika tabungan hanya ditabung, dengan tingkat bunga sekarang maka nilai tabungan kita akan berkurang dimakan inflasi. Mengingat bunga tabungan yang pada umumnya lebih rendah daripada tingkat inflasi.
Keempat
Aset yang telah kita miliki harus diusahakan agar bisa berkembang. Caranya bisa bermacam-macam. Misalnya dengan menjual aset dengan tujuan membeli aset lain yang berpotensi lebih tinggi peningkatan nilainya. Bunga atau dividen yang didapat dibelikan lagi aset yang lain dan lainnya. Sehingga kekayaan kita bisa berkembang.
Ketika kita terpaksa menjual aset produktif seperti tanah bagi para miliarder Tuban. Maka sebaiknya hal pertama yang dilakukan adalah membeli aset yang lain agar tetap bisa melakukan produksi. Dalam kasus miliarder Tuban adalah tanah pertanian agar tetap bisa bertani dan memperoleh penghasilan. Baru jika ada sisa bisa digunakan sebagian untuk sedikit bermewah-mewah (memenuhi keinginan).
Sebagai penutup, dengan banyaknya situs, video dan sumber lain yang tentu saja harus diuji validitasnya. Generasi Y dan Z bisa terus memperkuat pemahaman tentang mengelola keuangan. Sehingga ketika penghasilan meningkat atau malah dapat uang kaget, kekayaan mereka bisa bertambah, bukan malah utang serta tagihan yang bertambah.
Salam
Hanya Sekadar Berbagi
Ronald Wan