Bitcoin investasi atau spekulasi

Bitcoin, Investasi atau Spekulasi?

Bitcoin turun harganya dari puncak sekitar 950 juta Rupiah menjadi sekitar 824 juta Rupiah per 29 November 2021. Apakah membeli Bitcoin, investasi atau spekulasi?

Apakah Bitcoin?

Bitcoin adalah suatu criptocurrency (mata uang yang didasarkan pada sistem sandi) dan sistem pembayaran digital yang ditemukan oleh seorang atau grup programer bernama Satoshi Nakamoto. Sampai sekarang belum ada yang tahu persis siapakah Satoshi Nakamoto.

Bitcoin adalah salah satu criptocurrency yang ada di dunia, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009. Bitcoin sendiri sebenarnya adalah sebuah perangkat lunak yang berdasarkan pada cryptography (seni atau ilmu pembuatan dan pemecahan sandi)  yang bersifat open source (siapapun bisa menggunakannya secara bebas dan gratis).

Baca juga : Berapa Sesungguhnya Nilai Bitcoin?

Bitcoin dengan teknologi blockhain mulai ramai dibicarakan pada sekitar tahun 2017. Tahun di mana saya mulai mengenal Bitcoin, harganya sekitar USD 2000 per BTC. Pengguna Bitcoin berharap bahwa Bitcoin bisa menjadi mata uang dunia. Mata uang yang bisa digunakan tanpa perantaraan bank.

Blockchain secara sederhana adalah pencatatan suatu transaksi dalam bentuk blok. Blok yang akan dirangkai ke dalam jaringan blok menggunakan cryptography (persandian). Rangkaian blok ini akan disimpan ke dalam banyak komputer yang tergabung dalam jaringan. Sehingga sulit atau bahkan hampir tidak mungkin bagi peretas untuk bisa mengubah blok data yang sudah ada.

Investasi

Investasi menurut Investopedia adalah akuisisi aset dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai dari aset tersebut.

Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh sebuah entitas dengan harapan bisa memperoleh keuntungan di masa depan.

Bitcoin adalah Investasi?

Kalau melihat definisi investasi, mungkin Bitcoin bisa dikategorikan investasi. Karena jika Anda misalnya membeli Bitcoin di tahun 2017 sekarang ini sudah memperoleh keuntungan luar biasa karena harganya sudah baik ribuan persen.

Namun kalau melihat definisi aset, apakah Bitcoin bisa disebut sumber daya? Sekarang ini Bitcoin dinarasikan adalah aset lindung nilai. Jika Bitcoin dibandingkan dengan aset lindung nilai yang sudah lama populer seperti emas yang memiliki kegunaan banyak sekali. Mulai dari perhiasan sampai elektronik. Bitcoin tak ada apa-apanya.

Hal yang berharga dari Bitcoin menurut saya adalah teknologinya. Namun teknologi ini bisa digunakan tanpa membayar royalti karena bersifat open source.

Pada awal saya mengenal Bitcoin, ada harapan bahwa Bitcoin bisa menjadi alternatif mata uang dunia, menggantikan US Dolar.

Namun ternyata kemampuan memproses transaksi teknologi Bitcoin sangat rendah hanya sekitar 7 transaksi per detik. Sedangkan Ethereum hanya mampu memproses sekitar 13 transaksi per detik.

Bandingkan dengan BI Fast (sistem transaksi antar bank di Indonesia) dengan hanya mencakup kawasan Indonesia sudah disiapkan mampu untuk memproses 2000 transaksi per detik.

Solana salah satu mata uang kripto yang baru mampu memproses sekitar 50 ribu transaksi per detik. Bahkan di atas kertas dengan teknologi terbaru diperkirakan Solana akan mampu memproses 710 ribu transaksi per detik.

Sehingga boleh dikatakan teknologi Bitcoin sudah tertinggal jauh. Jadi apa yang menjadi dasar kenaikan harganya?

Perubahan Narasi

Teknologi Bitcoin tidak bisa lagi mendukung narasi bahwa Bitcoin akan bisa menjadi mata uang dunia menggantikan US Dollar. Karena dengan kecepatan proses hanya 7 transaksi per detik, bagaimana mungkin bisa memenuhi kebutuhan transaksi keuangan dunia.

Mungkinkah ini menjadi penyebab narasi Bitcoin berubah dari mata uang menjadi alat lindung nilai?

FOMO

FOMO atau Fear of Missing Out bisa menjadi salah satu penyebab harga Bitcoin berkembang terus. Selain juga banyaknya selebriti yang mempromosikan Bitcoin seperti Elon Musk misalnya.

“Mengetahui nilai fundamental dari Bitcoin adalah hal yang tak mudah” Kata Bruce Mizrach, seorang profesor di Rutgers University kepada CNBC

“Kita bisa mengetahui nilai fundamental sebuah saham dengan hitungan yang cukup sederhana seperti Price Earning Rasio. Nilai fundamental Bitcoin adalah hal yang gelap” tambahnya.

Baca juga: Membandingkan Libra, Bitcoin dan Gopay

Nilai Bitcoin

Teknologi Bitcoin sudah tertinggal jauh dibanding dengan mata uang kripto yang baru dan juga jangan lupa Bitcoin adalah open source sehingga orang bebas menggunakannya tanpa membayar royalti.

Padahal teknologi ini yang menurut pendapat saya membuat Bitcoin berharga. Karena Blockchain adalah teknologi yang bisa membantu mencegah peretasan untuk mengambil alih kepemilikan aset.

Baca: Blockchain sebagai teknologi keamanan masa depan

Saat ini Bitcoin bernilai tinggi karena adanya konsensus pemilik Bitcoin bahwa Bitcoin adalah alat lindung nilai terhadap inflasi. Tetapi di sisi lain sekarang ini dengan inflasi dunia yang sedang tinggi mengapa harga Bitcoin tidak bertahan tetapi malah turun? Tidak naik harganya ketika varian Omicron muncul?

Bitcoin, investasi atau spekulasi? Saat ini menurut pendapat saya Bitcoin adalah spekulasi bukan investasi. Tetapi spekulasi yang bisa saja menguntungkan. Balik lagi, semua tergantung keputusan masing-masing.

Referensi: CNBC ; Fool

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Ronald Wan

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]