Berapakah pangsa pasar E commerce di Indonesia?

Berapakah Pangsa Pasar E Commerce di Indonesia?

Pandemi membuat banyak orang takut atau berusaha mengurangi keluar rumah. Hal ini sedikit banyak memaksa banyak orang untuk mulai berbelanja daring (online). Berapakah pangsa pasar E commerce di Indonesia?

Semua hal di dunia ini pasti mengalami perubahan. Demikian juga dengan dunia ritel, yang pada awalnya dimulai dengan barter. Kemudian mulai muncul mungkin kaki lima, berubah menjadi toko yang menjual banyak jenis barang. Pasar swalayan pada akhirnya berkembang bahkan menjadi sangat besar dengan konsep hypermarket yang luasan tokonya lebih dari 10 ribu m2.

Baca juga : Perubahan yang terjadi di dunia ritel Indonesia

Sekarang ini di Indonesia juga telah terjadi perubahan yang saya amati telah terjadi lebih dari 5 tahun yang lalu. Konsep swalayan mini atau minimarket yang sekarang ini menjadi penguasa pasar. Barang-barang fast moving lebih dari 50 persennya dijual melalui minimarket.

Tetapi sesuai dengan perkataan tidak ada yang tetap di dunia ini selain perubahan itu sendiri. Mulai terjadi perubahan saluran penjualan dari dunia nyata ke dunia maya. Penjualan di dunia maya yang di mungkinkan dengan adanya perusahaan e commerce yang menyediakan sarana penjualan dengan mendirikan loka pasar  (market place)ataupun merek yang membuat situs penjualan sendiri.

Berapakah Pangsa Pasar E Commerce di Indonesia?

Pandemi memaksa orang mengubah pola belanjanya. Mengurangi keluar rumah berarti lebih banyak belanja daring. Ditambah dengan banyaknya promosi yang dilakukan oleh loka pasar menambah semangat orang berbelanja.

Techinasia.com

Hal ini terbukti dengan data yang diperoleh dari hasil riset Momentum Works. Momentum Works (MW). Terjadi peningkatan penjualan daring di Indonesia hingga mencapai nilai USD 32.2 milyar, besar sekali peningkatannya dibanding tahun 2016 yang hanya mencapai USD 2.7 milyar.

Techinasia.com

Secara persentase atau pangsa pasar jika dibandingkan dengan total nilai penjualan ritel Indonesia. E Commerce telah menguasai sekitar 20 persen pangsa pasar ritel Indonesia. Pangsa pasar ini lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat (15 %), Denmark (19,1%), Norwegia (17,6%) berdasar data eMarketer.

Riset Momentum Works juga menemukan bahwa Gross Merchandise Value (GMV) E commerce Indonesia mencapai USD 40.1 milyar. Namun setelah dikurangi pembatalan, pengembalian barang dan barang tak tersedia, angka netonya menjadi USD 32.2 milyar.

Penguasa pasar E commerce Indonesia relatif belum berubah dengan persaingan ketat antara Tokopedia dan Shopee. Kemudian di bawahnya ada Lazada, Bukalapak serta Blibli dan JD.com.

Tetapi menurut Momentum Works CEOJianggan Li, para pemain loka pasar Indonesia cenderung melakukan hal yang sama untuk menarik pelanggan. Seperti ongkir gratis, konten marketing dan promosi yang juga mirip.

Riset ini dilakukan dengan cara wawancara dan kalkulasi untuk dapat memperkirakan berapa nilai penjualan E commerce di Indonesia.

Dengan adanya perubahan ini, peritel Indonesia harus mulai waspada. Peritel Indonesia sebaiknya sudah mulai memikirkan langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan agar tak lagi tertinggal perubahan jaman.

Referensi: Techinasia

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Ronald Wan

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]