11 Tahun Kompasiana dan lahirnya Diary Saham. Feb 2017 adalah saat saya mulai memberanikan diri untuk menulis di Kompasiana. Saat itu Kompasiana masih menggunakan tagline sharing dan connecting dan sekarang ini sudah berubah menjadi Beyond Blogging.
Sebagai seorang yang sama sekali tidak memiliki latar belakang sebagai penulis., adalah hal yang tidak mudah untuk bisa berani menulis. Apalagi menulis untuk kalangan umum dan di platform blog terbesar di Indonesia.
Modal nekat yang akhirnya bisa melahirkan tulisan tentang biaya ngopi yang kalau dihemat bisa menjadi sumber dana investasi. Bukan tulisan yang bagus, tetapi setidaknya lahir sebuah tulisan.
Membaca tulisan Kompasianer lain menjadi sarana pembelajaran. Melakukan blog walking menambah pertemanan dan juga bisa mendapat tambahan rekan diskusi. Dukungan dari Kompasianer senior seperti Om Tjiptadinata dan Pak Bamset adalah tambahan semangat untuk menambah tulisan.
Mulai diberi label pilihan sampai akhirnya bisa menghasilkan tulisan berlabel Artikel Utama menambah kepercayaan diri.
Terus menulis dan mulai mengerucut pada dua tema yang menjadi fokus perhatian saya, Ekonomi dan Teknologi. Namun memang terkadang muncul ide tentang renungan diri yang lebih banyak di tag ronaldwanmerenung dan juga terkadang masalah politik serta sosial budaya ketika lagi gatal melihat isu yang berkembang.
Tetapi setelah menulis hampir satu tahun, ada sebuah tema yang saya pikir kurang cocok untuk dituliskan di Kompasiana. Tema mengenai investasi saham yang belum tentu semua orang tertarik dan juga paham.
Lahirnya Diary Saham
2018 akhirnya memberanikan diri untuk membuat blog sendiri. Blog dengan domain Diarysaham.com yang membuat saya juga akhirnya belajar tentang membuat situs. Dalam prosesnya sempat berdiskusi juga dengan mbah Lohmenz yang sekarang sibuk dengan isu tulisan penjilat.
Adanya kesibukan lain membuat semangat menulis sedikit menurun dan tidak lagi bisa menghasilkan satu tulisan per hari. Tetapi Kompasiana yang semakin baik dan jarang eror bisa mengurangi malas ini.
Tetapi memang harus diakui, Kompasiana yang telah menjadi Beyond Blogging tidaklah seakrab dulu Kompasianernya. Mungkin karena saya sendiri yang juga kurang rajin melakukan blog walking.
Kompasiana adalah sarana pembelajaran penulisan saya. Hingga saya mampu untuk menulis sesuatu yang mungkin belum bisa dikatakan bagus tetapi sedikitnya masih bisa dibaca dengan enak.
Kompasiana juga menambah pengetahuan dan juga menambah pertemanan. Happy Anniversary 11 Tahun Kompasiana. Semoga bisa terus menjadi kawah candradimuka untuk para penulis dan tetap bisa eksis di tengah perkembangan digital.
Terima kasih telah menjadi inspirasi untuk melahirkan Diary Saham
Salam
Hanya Sekedar Berbagi
Ronald Wan