Saham Salah Harga IDX80 Mei 2019

Saham salah harga adalah sebuah istilah yang dipopulerkan oleh Lo Kheng Hong seorang value investor Indonesia yang terkenal. Diary saham mencoba menghadirkan sebuah artikel yang membahas tentang saham salah harga IDX80.

Baca juga : Lo Kheng Hong dan Saham Salah Harga

Indeks IDX80 adalah sebuah indeks yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia. IDX80 dibuat melalui tiga tahapan seleksi.

Pertama saham harus sudah tercatat di IHSG lebih dari enam bulan. Kedua dipilih 150 saham dengan total nilai transaksi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir. Dari 150 saham tersebut diseleksi lagi menjadi 80 saham.

Kriteria pemilihan 80 saham tersebut adalah likuiditas saham, transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi di pasar reguler dan kapitalisasi pasar saham free float atau jumlah saham yang dilepas ke publik.

Selain itu kriteria lainnya adalah kinerja keuangan, kepatuhan dan lain-lain. Kontan.co.id

Berdasarkan data per tanggal 31 Mei 2019 menggunakan HOTS Mirrae Aset maka secara Price Earning Rasio (PER), 10 saham salah harga IDX80 adalah,

Diarysaham.com

Terlihat dari tabel di atas LPCK dan GJTL memiliki PER yang rendah. Tetapi secara pribadi saya tidak suka dengan LPCK karena masih ada kasus korupsi yang menghantuinya. Begitu juga dengan GJTL, KPK sudah menetapkan Sjamsul Nursalim sebagai tersangka kasus BLBI.

SRIL merupakan saham yang sebenarnya memiliki performa bagus dan konsisten. Namun entah kenapa belum meningkat signifikan harganya, BNGA juga sama.

ASRI menarik untuk diperhatikan mengingat sektor properti baru diguyur dengan berbagai insentif. Namun ASRI memiliki utang USD yang cukup banyak.

Berdasarkan data per tanggal 31 Mei 2019 menggunakan HOTS Mirrae Aset maka secara Price Book Value (PBV), 10 saham salah harga IDX80 adalah,

Diarysaham.com

LPCK dan GJTL masih menempati tempat terbaik. BNGA, ASRI dan SRIL masih masuk dalam 10 besar saham IDX80 dengan PBV terendah.

TBLA juga masuk dalam kriteria 10 besar saham IDX80 dengan PER dan PBV terendah.

**

Secara pribadi saya memiliki saham ASRI. Perhatikan saham SRIL dan BNGA yang saya pikir cukup menarik.

Harus diingat analisa ini berdasarkan data tanggal 31 Mei 2019 yang sekarang sudah berubah. Anda harus melakukan update data dan membuat pertimbangan sendiri sebelum memutuskan.

Bacaan lain : Saham Salah Harga Menurut Direktur Infovesta

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Ronald Wan

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]