ekonomi minggu ini

Ekonomi Minggu ini 1-8 September 2018

Menguatnya dolar AS menjadi berita yang panas pada ekonomi minggu ini 1-8 September 2018. Berita lain yang menarik dalam minggu ini adalah tingkat inflasi Indonesia, cadangan devisa dan defisit perdagangan Amerika Serikat.

Berikut adalah rangkuman berita-berita tersebut,

Dolar Menguat Terhadap Rupiah

Awal minggu ini dolar mengamuk dan menyebabkan rupiah menembus Rp. 14.900 per dolar AS. Harus dipahami bahwa sebagian besar penyebab dolar mengamuk adalah tekanan dari eksternal, namun memang ada pekerjaan rumah bagi Indonesia. Baca:” Apakah Dolar AS menguat atau Rupiah melemah?

Di samping itu kalau kita melihat ke dalam hati. Kemungkinan besar kita mengalami ketakutan akan terjadinya krisis ekonomi 10 tahunan. Sehingga munculnya berita buruk akan menimbulkan kepanikan. Baca”Mengapa Dolar Mengamuk, Walaupun ada berita baik?”

Di samping itu jangan memiliki anggapan krisis di Turki akan terjadi juga di Indonesia, belum tentu. Baca”Mengapa Lira Turki Ambruk?”

Begitu juga dengan krisis Argentina yang salah satunya disebabkan oleh kekeringan yang luar biasa. “Baca:”Mengapa Krisis Argentina Terjadi?

Kewaspadaan penting namun janganlah panik yang bisa menyebabkan kita membuat keputusan di luar nalar!

Agustus 2018 Indonesia Deflasi 0,05 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) tanggal 3 September mencatat bahwa pada bulan Agustus 2018, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Sehingga untuk periode Januari sampai dengan Agustus 2018 Indonesia hanya mengalami inflasi sebesar 2,13%. Sedangkan jika dihitung dari tahun ke tahun inflasi Indonesia mencapai 3,2%.

Kompas.com

Agustus 2018 Cadangan Devisa Turun Tipis

Posisi cadangan devisa Indonesia di akhir Agustus 2018 tercatat cukup tinggi yaitu US$ 117,9 miliar. Turun tipis sebesar US$ 400 juta dibandingkan dengan akhir Juli yang tercatat sebesar US$118,3 miliar.

Bank Indonesia mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara pembiayaan impor 6,8 bulan atau 6,6 bulan impor disertai pembayaran utang luar negeri pemerintah. Tetap berada di atas standar internasional yaitu 3 bulan impor.

Kompas.com

Defisit Perdagangan AS Meningkat Lagi

Defisit perdagangan AS Juli 2018 meningkat dan merupakan defisit tertinggi dalam 5 bulan terakhir.

Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa defisit perdagangan meningkat 9,5 persen menjadi US$ 50,1 miliar.

Ekspor kedelai dan pesawat terbang sipil menurun dan impor meningkat tajam, diperkirakan defisit ini akan menjadi pemberat pertumbuhan ekonomi AS di kuartal tiga 2018.

Analis yang di survei Reuters memperkirakan defisit sebesar US$ 50,3 miliar. Selain itu defisit ini juga diperkirakan banyak impor front loading. Yang artinya banyak importir yang mengimpor barang sebelum waktu normal demi untuk menghindari ancaman tarif baru yang akan dikenakan kepada sekitar US$ 200 miliar barang eks China.

CNBC

 

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]