ekonomi minggu ini

Ekonomi Minggu ini 12-18 Agustus 2018

Ada beberapa berita ekonomi minggu ini 12-18 Agustus 2018 yang menarik, seperti Ambruknya Lira Turki, China dan AS mulai kembali ke meja negosiasi serta beberapa berita lainnya.

Berikut adalah rangkuman berita-berita tersebut,

Mengapa Lira Turki Ambruk?

Jumat minggu lalu 11 Agustus 2018, Lira Turki ambruk sebesar 8% yang menyebabkan Lira menurun sebesar 40% semenjak awal tahun. Hal ini disebabkan oleh cuitan Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif dua kali lipat untuk produk aluminium dan baja asal Turki.

Setelah Qatar mengatakan akan menginvestasikan sekitar US$ 15 miliar. Lira Turki kembali menguat ke kisaran 5,7 Lira per dollar AS. Tindakan yang kemungkinan adalah balas budi atas dukungan Qatar dalam menghadapi Arab Saudi sedikit mengurangi tekanan terhadap Lira.

Apa sebenarnya penyebab turunnya nilai tukar Lira? Baca:”Mengapa Lira Turki Ambruk?

Suku Bunga Bank Indonesia Naik di Agustus 2018

Suku bunga acuan Bank Indonesia (7 days reverse repo rate) naik sebesar 25 bps menjadi 5,5%. Hal ini diputuskan dalam rapat dewan gubernur 14-15 Agustus 2018. Total untuk tahun 2018 sudah empat kali suku bunga acuan dinaikkan dengan jumlah 125 bps.

Menurut Gubernur BI, Perry Wijaya selalu menegaskan bahwa BI akan mengambil kebijakan yang pre-emptive, prudent dan ahead of curve.

Kenaikan suku bunga ini menurut saya disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Ambruknya nilai tukar Lira Turki menyebabkan kepercayaan investor kepada negara berkembang termasuk Indonesia menurun.

Belum lagi, banyaknya spekulan mata uang dengan dana besar yang terus menerus mencoba menarik keuntungan  dari bergejolaknya nilai mata uang.

Kompas.com

Neraca Perdagangan Juli 2018 Defisit US$ 2,03 Miliar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli 2018 defisit sebesar US$ 2,03 miliar.

Defisit ini disebabkan oleh defisit perdagangan migas sebesar US$ 1,18 miliar dan defisit perdagangan non migas sebesar US$ 842,2 juta.

Menurut Suhariyanto Kepala BPS, “Total defisit sejak awal tahun yang mencapai US$ 3,09 miliar disebabkan oleh migas. Karena terjadi lonjakan harga migas yang luar biasa sehingga menyebabkan defisit migas sejak awal tahun mencapai US$ 6,653 miliar.”

Kompas.com

China kembali Bernegosiasi dengan AS

Di tengah memburuknya situasi pasar modal negara berkembang minggu ini akibat Lira Turki, ada kabar baik. Amerika Serikat dan China sudah akan memulai kembali negosiasi mereka tentang masalah perdagangan yang dihadapi kedua negara.

Negosiasi ini akan dimulai dengan pembicaraan antara pejabat-pejabat level menengah. Dimana China akan diwakili oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan AS akan diwakili Wakil Menteri Keuangan bidang urusan internasional David Malpass.

Pembicaraan ini akan dimulai sekitar tanggal 21 atau 22 Agustus 2018.

Di sisi lain Larry Kudlow tetap berusaha menekan China dengan mengatakan sebaiknya Beijing tidak meremehkan tekad Donald Trump untuk merubah sistem perdagangan China.

Reuters

 

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

 

 

 

 

 

 

 

 

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]