ekonomi minggu ini

Ekonomi Minggu ini 29 Juli- 4 Agustus 2018

Ada beberapa berita ekonomi minggu ini 29 Juli – 4 Agustus 2018 yang menarik, seperti China akan membalas ancaman baru AS, inflasi bulan Juli 2018 dan beberapa berita lainnya.

Berikut adalah rangkuman berita-berita tersebut,

China akan Membalas Ancaman Baru AS

Pemerintah China sedang mempersiapkan balasan atas ancaman AS yang akan mengenakan tarif sebesar 25% atas sekitar US$ 200 miliar barang impor asal China.

Adapun tarif yang akan dikenakan adalah sebesar 5%-25% dengan nilai barang sekitar US$ 60 miliar. Penerapan tarif baru ini akan disesuaikan dengan kebijakan AS dan China akan mempertimbangkan tindakan lain yang dianggap sesuai dalam sebuah pernyataan yang diberikan oleh pemerintah China.

Barang yang akan dikenakan tarif terdiri dari barang-barang pertanian, logam dan bahan kimia.

Jika semua ancaman berlaku maka China hanya tinggal memiliki US$ 20 miliar yang belum dikenakan tarif. Sekarang ini impor barang asal AS sekitar US$ 130 miliar per tahun.

CNBC.com

Valuasi Apple Tembus US$ 1 Triliun

Valuasi Apple tembus US$ 1 triliun pada Kamis 2 Agustus 2018 waktu Amerika Serikat. Ini adalah sebuah sejarah baru nilai valuasi perusahaan baik di AS maupun dunia.

Untuk pertama kalinya valuasi sebuah perusahaan bisa menembus US$ 1 triliun. Harga saham Apple melonjak 2,9% pada perdagangan kemarin sehingga valuasi Apple sekarang ini adalah US$ 1,002 triliun. Sejak Selasa minggu ini saham Apple telah meningkat sebanyak 9% setelah laporan keuangannya melebihi ekspektasi. Juga pernyataan manajemen Apple yang akan melakukan pembelian kembali saham perusahaan yang menyebabkan harga saham Apple meningkat banyak.

Reuters

The Fed Mempertahankan Suku Bunga

Sesuai dengan perkiraan, The Fed mempertahankan suku bunga acuan AS di 1,75%-2% untuk saat ini.

Namun komentar the fed cenderung hawkish atau bertendensi ke arah peningkatan suku bunga dua kali lagi tahun ini.

The Fed mengatakan bahwa ekonomi AS saat ini dalam posisi yang kuat (strong). Sebelumnya the fed hanya mengatakan bahwa ekonomi AS dalam posisi yang baik (solid).

The Fed mengatakan bahwa ekonomi AS bertumbuh dengan kuat dan pasar tenaga kerja juga terus menguat sedangkan inflasi tetap bertahan sesuai dengan target yaitu sebesar 2%.

Tetapi ada suatu hal yang sebelumnya jarang sekali terjadi. Dimana Trump mengecam kebijakan agresif the fed. Trump mengatakan semua usaha untuk meningkatkan ekonomi akan sia-sia karena kenaikan suku bunga yang agresif.

Apakah ini akan berpengaruh ke keputusan the fed? Kemungkinan kecil karena the fed adalah kumpulan gubernur bank sentral negara-negara bagian AS, bukan hanya Jerome Powell yang memang dipilih oleh Trump.

Namun memang pasti ada pengaruhnya walaupun kecil.

Reuters

Inflasi Juli 2018

Inflasi Indonesia Juli 2018 menurut Badan Pusat Statistik tercatat sebesar 0,28%. Turun dibandingkan dengan Juni 2018 yang mencapai 0,59%

Sedangkan jika dibandingkan Juli 2017 yang mencapai 0,22% sedikit naik. Sementara inflasi dari tahun ke tahun inflasi Juli 2018 sebesar 3,18%

Hal yang paling mempengaruhi inflasi bulan Juli 2018 adalah kelompok bahan makanan. Yaitu sebesar 0,86% dengan andil 0,18%. Pada posisi kedua terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan inflasi 0,83%

Inflasi inti Juli 2018 tercatat 0,41% meningkat dibandingkan dengan Juni 2018 yang hanya 0,24%

Sebuah capaian yang cukup baik menurut saya.

Kompas.com

Bagaimana dengan perang dagang? Sejauh apa perkembangannya

Baca “Perkembangan Perang Dagang Sejauh Ini?”

 

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]