Perkembangan perang dagang ternyata tidaklah seperti yang dibayangkan. Amerika Serikat (AS) yang tadinya memusuhi bukan hanya China, tetapi semua negara yang mempunyai surplus perdagangan dengan AS.
Termasuk di dalamnya negara-negara yang secara tradisional menjadi sekutu mereka. Seperti Uni Eropa dan Kanada.
Namun minggu lalu terjadi dua perkembangan yang melegakan yaitu,
Kesepakatan AS dan Uni Eropa
Dalam pernyataan pers setelah pertemuan antara Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dikatakan bahwa AS dan Uni Eropa setuju untuk tidak mengenakan tarif baru untuk barang dari kedua kubu dan akan diadakan pembicaraan lebih lanjut mengenai hal ini.
Lebih jauh juga dikatakan bahwa kedua pihak setuju untuk mereformasi WTO dan Uni Eropa akan membeli lebih banyak gas alam cair dari AS.
Negosiasi Nafta Berjalan dengan Baik
Nafta adalah singkatan dari North Amerika Free Trade Agreement atau perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara. Didirikan pada tahun 1994 dan meliputi 3 negara yaitu AS, Meksiko dan Kanada.
Akibat tarif atas aluminium dan baja yang merupakan salah satu ekspor andalan Kanada serta adanya ancaman tentang tarif untuk mobil. Maka Meksiko dan Kanada melakukan perlawanan dan juga menerapkan tarif atas barang impor AS.
Namun hari Minggu kemarin kepala badan penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hasset, mengatakan bahwa sekarang ini negosiasi berjalan dengan sangat baik.
Hasset dalam wawancara dengan Fox News mengatakan “Saya perkirakan, kita akan melihat hasil negosiasi pada musim gugur” (Musim gugur di AS mulai September sampai dengan November).
Di sisi lain Trump mengatakan bahwa dia menginginkan kesepakatan bilateral dengan Meksiko sebelum melakukan negosiasi dengan Kanada. Sedangkan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, Meksiko menginginkan sebuah kesepakatan trilateral seperti yang sudah berjalan selama ini di Nafta.
China
Jika kedua pembicaraan dengan Uni Eropa dan Nafta mencapai sebuah kesepakatan yang solid. Maka China akan berada dalam posisi yang tertekan.
Sekarang ini boleh dikatakan AS sedang melawan dunia, karena AS juga menyerang sekutunya. China memanfaatkan hal itu dengan mencoba merayu Uni Eropa untuk membuat perjanjian dagang dan berjanji untuk membuka pasarnya.
Siapa yang akan berhasil? AS atau China.
Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya.
IHSG 30 Juli 2018
IHSG naik sebesar 0,64% ke level 6.027,94. Total transaksi sekitar 8,017 triliun Rupiah dengan volume sekitar 114,16 juta lot saham yang ditransaksikan.
Asing mencatatkan net buy di seluruh pasar sekitar Rp 204,83 miliar
Indeks Nikkei Jepang turun sebesar 0,74% ke posisi 22.544
Indeks Hang Seng Hong Kong turun sebesar 0,25% ke posisi 28.733
Rupiah menguat ke posisi Rp. 14.405 per US$
Saham Salah Harga
Ada beberapa saham yang menurut saya salah harga, dengan kriteria PBV dibawah satu dan PER di bawah sepuluh. Beberapa yang masuk ke dalam kategori
ELSA PBV 0,9 dan PER 10,3
BNGA PBV 0,7 dan PER 7,1
MAIN PBV 1,4 dan PER 12
Saham Potensial
Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk besok : ADRO, WSBP, WSKT, MAIN
Salam
Hanya Sekadar Berbagi