value investor

Beberapa Hal Penting untuk Menjadi Value Investor

Keberhasilan investasi Warren Buffett menjadi salah seorang terkaya di dunia salah satunya adalah dengan menerapkan value investing atau menjadi value investor. Di Indonesia juga ada seorang yang menjadi value investor yang sangat berhasil yaitu Lo Kheng Hong dengan metode pencarian saham salah harga.

Tentu saja Anda dan saya juga ingin menjadi salah satu yang berhasil dalam melakukan investasi. Kalau mungkin mendekati atau bahkan melebihi keberhasilan para value investor yang lain.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk menjadi value investor:

Horizon Investasi

Menjadi value investor berarti Anda harus berpikir jangka panjang. Bukan seperti trader yang hanya memiliki horizon investasi jangka pendek.

Artinya adalah misalnya Anda berinvestasi di saham. Kemungkinan besar saham yang sekarang salah harga baru berkembang minimal dalam waktu satu tahun ke depan. Sebagai contoh saham INKP yang tahun lalu masih berkisar di harga Rp 2000an sekarang sempat tembus angka Rp 20.000an.

Untuk itu Anda dalam melakukan investasi harus menggunakan uang dingin yang berarti uang yang tidak akan dipakai dalam jangka waktu sesuai dengan jangka waktu investasi.

Lebih lengkapnya baca “Istilah uang dingin dalam investasi

Mencari Saham Salah Harga

Memang lebih enak kalau kita bisa mengetahui saham apa yang sedang diakumulasi oleh Lo Kheng Hong misalnya. Sehingga kita bisa ikut dan berharap semoga saham pilihan Lo Kheng Hong itu akan naik tinggi.

Sayangnya jarang sekali Lo Kheng Hong membuka portofolionya. Berita terakhir saham yang masih dipegang oleh Lo Kheng Hong adalah PTRO. Namun apakah masih dipegang? Tidak tahu.

Untuk itu kita harus berusaha sendiri, dengan cara mencari saham dengan PBV dan PER rendah. Saya pribadi menargetkan saham dengan PER di bawah 10 dan PBV di bawah 1. Setelah itu Anda harus mencari tahu apakah prospek perusahaan itu cukup baik dan mencari tahu bagaimana manajemen perusahaan tersebut.

Warren Buffet mengatakan bahwa “Know what you are buying”. Artinya kita harus mencari tahu sebanyak mungkin tentang saham yang akan kita beli. Sama juga dengan Lo Kheng Hong pada saat dia membeli saham BUMI yang dicari tahu adalah nilai cadangan yang dimiliki oleh BUMI. Ternyata sangat besar sehingga saham BUMI masuk dalam kategori saham salah harga.

Kapan harus mulai akumulasi

Hal paling utama yang harus diingat adalah sulit bagi kita untuk bisa mempengaruhi harga. Kecuali memang kita memiliki modal yang sangat besar dan melebihi rata-rata nilai transaksi harian sebuah saham. Sehingga kita bisa mempengaruhi harga saham.

Nabung Saham, bisa dilakukan jika kita yakin dengan prospek sebuah saham. Dengan melakukan pembelian rutin dengan nilai tertentu setiap bulannya. Maka risiko akan bisa ditekan karena rata-rata harga pembelian.

Cara lain adalah dengan membeli saham tersebut pada saat IHSG sedang jatuh. Karena biasanya lebih banyak saham yang harganya turun pada saat kejatuhan IHSG. Dengan harapan harga akan naik lagi saat IHSG naik walaupun tidak ada jaminan.

Paling mudah adalah membeli saham LQ45 pada saat terjadi krisis. IHSG telah naik berlipat-lipat sejak krisis 2008. Saat krisis saham blue chip akan berjatuhan harganya. Pada saat IHSG kembali naik maka yang pertama kali naik juga saham LQ45 atau dengan kata lain saham blue chip.

Kapan harus menjualnya

Pengalaman saya dengan INKP, saya menjualnya di harga kisaran Rp 9000an dengan keuntungan sekitar 300an persen. Namun harga malah meningkat sampai ke level Rp 20.000an.

Menyakitkan? Mungkin iya

Namun ini adalah sebuah pembelajaran. Sehingga untul berikutnya yang akan saya lakukan adalah menjual sebagian dan juga menentukan titik support yang menurut saya kuat agar bisa ditentukan apakah perlu dijual semuanya?

Apakah pasti berhasil? Belum tentu juga, namun mungkin inilah yang dinamakan perdagangan saham. Sehingga terkadang gagal dalam memperoleh keuntungan yang paling maksimal. Mengurangi risiko adalah hal yang tidak kalah penting.

Penting diingat bahwa kita hanya bisa mengarungi ombak.

Sumber gambar moneyobeserver.com

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]