UKM

Reformasi Ekonomi China Belum Cukup, IHSG 11 Juli 2018

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh kamar dagang dan industri Eropa di China mengatakan bahwa reformasi ekonomi China belum cukup.

China telah melakukan sejumlah langkah untuk mereformasi ekonominya, namun menurut KADIN Eropa di China kecepatannya masih belum cukup untuk bisa mengatasi tensi yang meningkat dalam ekonomi dunia.

Banyak dari keterbukaan ekonomi China yang sudah dilakukan sejauh ini. Hanya menghasilkan sedikit nilai bagi perusahaan asing di China. Karena penerapannya agak terlambat dan terlalu sedikit sehingga keterbukaan ini dinilai sangat tidak berarti.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa China sudah membuat kemajuan dalam bidang lingkungan, debirokratisasi di pemerintahan daerah, peraturan yang jelas untuk barang konsumer dan kebijakan dalam meningkatkan riset dan pengembangan.

Sudah bagus namun masih belum cukup.

Sebenarnya kalau melihat ekonomi China sekarang ini dimana terjadi pertumbuhan yang tinggi pada awal 2000an. Pertumbuhan kelas menengah sangatlah tinggi.

Pertumbuhan kelas menengah yang meningkatkan permintaan atas barang-barang yang mewah. Bukan sekedar barang yang bisa memuaskan kebutuhan namun juga keingingan.

Sehingga pemerintah China yang juga sedang mengandalkan konsumsi dalam pertumbuhan ekonominya. Bisa saja membuka pasarnya lebih besar bagi barang-barang bermerek, yang pada akhirnya bisa memuaskan negara barat.

Kemajuan teknologi China yang cukup pesat juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perlindungan atas hak intelektual.

Pertanyaannya apakah pemerintah China siap dan mau melakukan hal ini?

CNBC.com

Trump kembali mengancam

Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif sebesar 10% bagi barang asal China senilai US$ 200 miliar. Tarif ini akan diterapkan pada akhir Agustus 2018

Pemerintah AS telah mengeluarkan daftar ribuan barang impor asal China yang akan dikenakan tarif tersebut. Diantaranya adalah ban mobil, bahan makanan, tas tangan, koper, sepeda, tisu dan produk kecantikan.

Hal ini dilakukan karena China melakukan balasan atas pengenaan tarif atas barang impor asal China senilai US$ 34 miliar yang mulai berlaku Jumat 6 Juli 2018. Pemerintah AS merasa bahwa seharusnya China menerima tarif tersebut dan melakukan tindakan untuk mengatasi keluhan dari AS.

Tarif yang baru ini dikecam oleh Kadin AS yang merasa hal ini sudah menyimpang dari apa yang dijanjikan oleh Trump. Dimana Trump menjanjikan akan menyakiti China semaksimal mungkin dan meminimilasi kerugian dari konsumen AS.

Namun yang terjadi sekarang ini adalah konsumen AS yang harus membayar atas kenaikan tarif tersebut. Karena banyak barang yang dijual di ritel adalah produksi China dengan merek AS.

Reuters

IHSG 11 Juli 2018

IHSG naik sebesar 0,19% ke level 5893,36. Total transaksi sekitar 7,3 triliun Rupiah dengan volume sekitar 91,74 juta lot saham yang ditransaksikan.

Asing mencatatkan net buy di seluruh pasar sekitar Rp 431,57 miliar

Indeks Nikkei Jepang turun sebesar 1,19% ke posisi 21.932

Indeks Hang Seng Hong Kong turun sebesar 1,29% ke posisi 28.311

Rupiah melemah ke posisi Rp. 14.380 per US$

Saham Salah Harga

Ada beberapa saham yang menurut saya salah harga, dengan kriteria PBV dibawah satu dan PER di bawah sepuluh. Beberapa yang masuk ke dalam kategori

SRIL PBV 1,00 dan PER 3,1

ELSA PBV 0,8 dan PER 9,3

Saham Potensial

Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk besok : FREN, ERAA

 

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]