Inflasi April 2018
“Secara umum, inflasi April masih terkendali dan cukup rendah karena dipengaruhi panen raya” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti melalui konferensi pers di kantor BPS, Rabu (2 Mei 2018)
Inflasi bulan April 2018 adalah sebesar 0,1% menurut BPS. Faktor utama yang mendorong terjadinya inflasi yang cukup rendah adalah ketersediaan beras dan stabilnya harga di pasar sebagai dampak dari panen raya bulan lalu.
Inflasi tahun kalender, yakni April 2018 dibandingkan dengan Desember 2017 adalah 1,09%. Sedangkan inflasi Year on Year adalah sebesar 3,41%.
Dari 82 kota yang disurvey untuk Indeks Harga Konsumen (IHK), 54 mengalami inflasi dan 28 lainnya deflasi.
Inflasi April 2018 masih lebih tinggi dibandingkan dengan April 2017 dimana tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09%
Inflasi komponen inti adalah sebesar 0,15%
Secara keseluruhan inflasi masih cukup terjaga dengan baik.
IHSG 2 Mei 2018
IHSG naik sebesar 0,29% ke level 6.012. Menembus level resisten terkuat 6.000 namun belum disertai dengan volume yang tinggi. Total transaksi sekitar 7,67 triliun Rupiah dengan volume sekitar 81,6 juta lot saham yang ditransaksikan.
Asing mencatatkan net sell di seluruh pasar sekitar Rp.511,4 miliar.
Saham dengan peningkatan tertinggi (value):
- DSSA naik sebesar Rp. 1.900 ke Rp 11.900
- BBCA naik sebesar Rp. 800 ke Rp. 22.900
- GGRM naik sebesar Rp 625 ke Rp. 69.950
Saham dengan peningkatan tertinggi (persentase):
- NICK naik 70% ke Rp 340
- GDST naik 30,30% ke Rp. 129
- INDR naik 24,89% ke Rp. 1.505
Saham dengan penurunan tertinggi (value)
- UNTR turun sebesar Rp. 850 ke Rp. 33.250
- RDTX turun sebesar Rp.650 ke Rp. 5.200
- INAF turun sebesar Rp. 625 ke Rp 5.075
Saham penurunan tertinggi (persentase):
- SSTM turun 24,72% ke Rp 414
- SMRU turun 14,13% ke Rp 498
- ULTJ turun 14,09% ke Rp 1.280
Volume, Nilai dan Frekuensi Transaksi Tertinggi
BUMI mencatatkan volume transaksi tertinggi hari ini dengan volume 7,2 juta lot saham yang diperdagangkan. RIMO ada di posisi kedua dengan volume 4,68 juta lot saham diperdagangkan. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh LMAS dengan volume 4,56 juta lot saham diperdagangkan.
Nilai tertinggi perdagangan saham hari ini adalah TLKM yaitu sekitar Rp. 456,72 miliar nilai saham yang diperdagangkan. BBRI mencatatkan nilai kedua tertinggi yaitu sekitar Rp. 382,72 miliar dan BBCA menduduki posisi ketiga dengan nilai Rp. 370,6 miliar.
Frekuensi perdagangan tertinggi hari ini berurutan, LMAS (74.482 kali), HELI (15.366 kali) dan ADRO (13.278 kali)
Rupiah melemah dan berakhir di posisi Rp. 13.940 dibandingkan dengan US$.
Indeks saham Nikkei Jepang turun sebesar 0.16% ke posisi 22.472
Indeks saham Hang Seng Hong Kong turun sebesar 0,27% ke posisi 30.723
Saham Salah Harga
Ada beberapa saham yang menurut saya salah harga, dengan kriteria PBV dibawah satu dan PER di bawah sepuluh. Beberapa yang masuk ke dalam kategori
ASRI dengan PER 5,3 dan PBV 0,9
Saham Potensial
Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk besok : ERAA, SIDO, PTBA
Salam
Hanya Sekadar Berbagi