Bursa Asia Rontok
Hari ini bursa Asia kompak memerah, hal ini menurut Reuters disebabkan oleh naiknya yield surat utang Amerika Serikat.
Yield surat utang AS sudah hampir mencapai 3%. Biasanya pada saat tingkat pengembalian (yield) surat utang tinggi. Maka investasi akan dipindahkan ke surat utang dari pasar saham. Karena saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan surat utang.
Harga minyak juga tetap tinggi. Sekarang ini tetap bertahan mendekati harga tertinggi sejak tahun 2014.
Ekonomi AS akan Mengalami Resesi?
Sebuah survey yang dilakukan oleh JP Morgan kepada lebih dari 700 orang super kaya di Eropa dan Timur Tengah diumumkan minggu lalu. Hasilnya mengatakan bahwa 75% dari orang yang disurvey, percaya bahwa ekonomi Amerika Serikat akan memasuki masa resesi di tahun 2020.
Definisi dari orang super kaya adalah orang yang memiliki kekayaan liquid senilai minimal US$ 30 juta.
Dengan pertumbuhan ekonomi AS dan menurunnya pengangguran. Hasil survey ini cukup mengejutkan.
JP Morgan sendiri mengatakan bahwa sekarang ini belum ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS akan memasuki masa resesi.
Di sisi lain masih ada perdebatan apakah stimulus pajak dan peningkatan anggaran akan mampu bertahan setelah tahun 2019. Ditambah pertanyaan apakah sinskronisasi perdagangan dunia juga mampu bertahan setelah tahun 2019.
Artinya masih ada kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
CNBC
IHSG 23 April 2018
IHSG ditutup turun sebesar 0,47% ke level 6.308, total transaksi sekitar 7,1 triliun Rupiah dengan volume sekitar 111,7 juta lot saham yang ditransaksikan.
Asing mencatatkan net sell di seluruh pasar sekitar Rp.1,02 triliun
Rangking saham dengan peningkatan tertinggi (value):
- TKIM naik sebesar Rp. 925 ke Rp 9.725
- UNTR naik sebesar Rp. 750 ke Rp. 37.600
- MLBI naik sebesar Rp 475 ke Rp. 17.575
Rangking saham dengan peningkatan tertinggi (persentase):
- BIMA naik 34,72% ke Rp 97
- BAPA naik 33,59% ke Rp. 171
- IMJS naik 25% ke Rp. 800
Rangking saham dengan penurunan tertinggi (value)
- GGRM turun sebesar Rp. 1.725 ke Rp. 74.075
- INPS turun sebesar Rp. 430 ke Rp. 2.600
- RDTX turun sebesar Rp. 400 ke Rp 5.650
Rangking saham penurunan tertinggi (persentase):
- CSIS turun 25% ke Rp 450
- INPS turun 14,19% ke Rp 2.600
- RODA turun 13,38% ke Rp 550
RIMO mencatatkan volume transaksi tertinggi hari ini dengan volume 9,52 juta lot saham yang diperdagangkan. MYRX ada di posisi kedua dengan volume 4 juta lot saham diperdagangkan. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh LMAS dengan volume 3,92 juta lot saham diperdagangkan.
Nilai tertinggi perdagangan saham hari ini adalah BBRI yaitu sekitar Rp. 314,9 miliar nilai saham yang diperdagangkan. TLKM mencatatkan nilai kedua tertinggi yaitu sekitar Rp. 271,5 miliar dan BMRI menduduki posisi ketiga dengan nilai Rp. 246,6 miliar.
Frekuensi perdagangan tertinggi hari ini berurutan, LMAS (35.916 kali), HELI (17.460 kali) dan SUGI (11.968 kali)
Rupiah melemah dan berakhir di posisi Rp. 13.891 dibandingkan dengan US$.
Indeks saham Nikkei Jepang turun sebesar 0,33% ke posisi 22.088
Indeks saham Hang Seng Hong Kong turun sebesar 0,54 % ke posisi 30.254
Jadwal Pembagian Deviden
PTRO, Cum Date 23 April 2018 ; Ex Date 24 April 2018 ; Pay Date 18 Mei 2018 ; US$ 0,0044
TINS, Cum Date 23 April 2018 ; Ex Date 24 April 2018 ; Pay Date 17 Mei 2018 ; Rp. 23,61
UNTR, Cum Date 23 April 2018 ; Ex Date 24 April 2018 ; Pay Date 15 Mei 2018 ; Rp. 611
MLBI, Cum Date 24 April 2018 ; Ex Date 25 April 2018 ; Pay Date 18 Mei 2018 ; Rp. 487
PANS, Cum Date 24 April 2018 ; Ex Date 25 April 2018 ; Pay Date 16 Mei 2018 ; Rp. 120
PPRO, Cum Date 24 April 2018 ; Ex Date 25 April 2018 ; Pay Date 17 Mei 2018 ; Rp. 1,22
Saham Salah Harga
Ada beberapa saham yang menurut saya salah harga, dengan kriteria PBV dibawah satu dan PER di bawah sepuluh. Beberapa yang masuk ke dalam kategori
AISA dengan PER 8,6 dan PBV 0,5
PNLF dengan PER 5,6 dan PBV 0,4
Saham Potensial
Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk besok : TKIM, IMAS, RAJA
Salam
Hanya Sekadar Berbagi