Bank Indonesia Tahan Suku Bunga
Bank Indonesia kemarin sore mengumumkan bahwa suku bunga dipertahankan di level 4,25%.
Alasan mempertahankan suku bunga ini adalah untuk menjaga momentum ekonomi. Sebuah momentum yang bisa terhambat jika suku bunga dinaikkan.
Dody Budi Waluyo wakil gubernur BI, dalam kesempatan yang sama. Juga mengatakan bahwa ruang untuk menurunkan suku bunga atau kemungkinannya adalah sangat kecil. Dewan Gubernur BI sudah memperhitungkan kemungkinan terjadinya perang dagang dan juga kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.
IMF: Ada Masalah Kepercayaan dalam Perdagangan Internasional
Christine Lagarde, Managing Director IMF, dalam wawancara dengan CNBC mengatakan bahwa saat ini ada masalah kepercayaan yang perlu diperbaiki. Hal ini dikatakan saat menjawab pertanyaan CNBC, Apakah menerapkan tarif akan berhasil menekan rekan dagang untuk menegosiasikan syarat perdagangan?
Dalam forum pertemuan musim semi Bank Dunia dan IMF, Lagarde mengatakan bahwa sekarang ini banyak keadaan yang tidak pasti. Dan ketika semua pihak (pelaku usaha) dihadapkan pada kondisi ini maka yang terjadi adalah semuanya menunggu. Menunggu kepastian tentang syarat dan ketentuan yang akan berlaku.
Semua permasalahan tentang neraca perdagangan sebaiknya diselesaikan di meja perundingan, lanjutnya. Dan kami melihat meningkatkan proteksionisme dalam masa tiga tahun terakhir. Semua masalah yang ada termasuk di dalamnya, intelektual properti, subsidi. Harus didiskusikan.
Agar perdagangan bebas tetap bisa berjalan dengan baik.
IHSG 20 April 2018
IHSG ditutup turun sebesar 0,29% ke level 6.337, total transaksi sekitar 6 triliun Rupiah dengan volume sekitar 73,7 juta lot saham yang ditransaksikan.
Asing mencatatkan net sell di seluruh pasar sekitar Rp.219 milyar
Rangking saham dengan peningkatan tertinggi (value):
- IBST naik sebesar Rp. 1.400 ke Rp 8.600
- UNTR naik sebesar Rp. 625 ke Rp. 36.850
- INPS naik sebesar Rp 600 ke Rp. 3.030
Rangking saham dengan peningkatan tertinggi (persentase):
- INPS naik 24,69% ke Rp 3.030
- RELI naik 21,21% ke Rp. 400
- IBST naik 19,44% ke Rp. 8.600
Rangking saham dengan penurunan tertinggi (value)
- GGRM turun sebesar Rp. 1.175 ke Rp. 75.800
- UNVR turun sebesar Rp. 975 ke Rp. 51.125
- INTP turun sebesar Rp. 400 ke Rp 18.425
Rangking saham penurunan tertinggi (persentase):
- TIFA turun 20,30% ke Rp 212
- PBSA turun 15,62% ke Rp 1.080
- TRUS turun 12,8% ke Rp 218
SRIL mencatatkan volume transaksi tertinggi hari ini dengan volume 6,54 juta lot saham yang diperdagangkan. MYRX ada di posisi kedua dengan volume 3,8 juta lot saham diperdagangkan. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh IIKP dengan volume 3,43 juta lot saham diperdagangkan.
Nilai tertinggi perdagangan saham hari ini adalah PGAS yaitu sekitar Rp. 309,8 milyar nilai saham yang diperdagangkan. BBRI mencatatkan nilai kedua tertinggi yaitu sekitar Rp. 253,19 milyar dan SRIL menduduki posisi ketiga dengan nilai Rp. 238,32 milyar.
Frekuensi perdagangan tertinggi hari ini berurutan, TIFA (21.008 kali), SRIL ( 13.270 kali) dan MNCN (12.921 kali)
Rupiah melemah dan berakhir di posisi Rp. 13.870 dibandingkan dengan US$.
Indeks saham Nikkei Jepang turun sebesar 0,13% ke posisi 22.162
Indeks saham Hang Seng Hong Kong turun sebesar 0,94 % ke posisi 30.418
Jadwal Pembagian Deviden
ADHI, Cum Date 20 April 2018 ; Ex Date 23 April 2018 ; Pay Date 17 Mei 2018 ; Rp. 28,949
AUTO, Cum Date 20 April 2018 ; Ex Date 23 April 2018 ; Pay Date 11 Mei 2018 ; Rp. 33
PTRO, Cum Date 23 April 2018 ; Ex Date 24 April 2018 ; Pay Date 18 Mei 2018 ; US$ 0,0044
TINS, Cum Date 23 April 2018 ; Ex Date 24 April 2018 ; Pay Date 17 Mei 2018 ; Rp. 23,61
UNTR, Cum Date 23 April 2018 ; Ex Date 24 April 2018 ; Pay Date 15 Mei 2018 ; Rp. 611
MLBI, Cum Date 24 April 2018 ; Ex Date 25 April 2018 ; Pay Date 18 Mei 2018 ; Rp. 487
PANS, Cum Date 24 April 2018 ; Ex Date 25 April 2018 ; Pay Date 16 Mei 2018 ; Rp. 120
PPRO, Cum Date 24 April 2018 ; Ex Date 25 April 2018 ; Pay Date 17 Mei 2018 ; Rp. 1,22
Saham Salah Harga
Ada beberapa saham yang menurut saya salah harga, dengan kriteria PBV dibawah satu dan PER di bawah sepuluh. Beberapa yang masuk ke dalam kategori
SOCI dengan PER 6,5 dan PBV 0,4
PNLF dengan PER 5,6 dan PBV 0,4
Saham Potensial
Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk minggu depan : TINS, SRIL
Salam
Hanya Sekadar Berbagi