Mau Investasi yang Eksotis? Tas Mewah Bisa Dicoba

Mau Investasi yang Eksotis? Tas Mewah Bisa Dicoba

Membaca headline harian Kontan , Sabtu 3 Juni 2017, sangat membuat saya tertarik. Headline yang berjudul ” Cuan Tas Mewah Tambah Wah”, membahas tentang beberapa tas mewah seperti Hermes, Louis Vuitton, Gucci, Channel dan lainnya ternyata bisa dijadikan alat investasi. Tapi kalau menurut saya investasi yang eksotis.

Mengapa?

Karena investasi seperti ini, pasarannya tidak umum dalam arti kata tidak mudah untuk dijual kembali. Mirip dengan perangko, lukisan, mobil eksotis. Lebih banyak orang yang memang suka dan hobi akan tertarik untuk membelinya.  Sedikit masyarakat yang walaupun punya uang cukup, jika tidak hobi akan tertarik membeli.

Jadi misalkan Anda memiliki lukisan karya Affandi, jika ditawarkan pada orang yang tidak terlalu suka mungkin hanya akan dihargai sangat murah. Namun bagi kolektor lukisan, apalagi penggemar Affandi akan sangat mahal.

Tidak seperti investasi lain, properti misalnya. Jika sebuah properti berada pada lokasi strategis dan masih berkembang, akan banyak orang yang tertarik tidak tergantung dengan selera. Ini berlaku untuk properti komersial seperti ruko.

Rumah tinggal, kemungkinan akan ada pengaruh selera kecuali rumah yang dibeli akan dihancurkan untuk dibangun ulang.

Mengutip harian Kontan, belum lama ini rumah lelang Christie’ s Hong Kong, berhasil menjual sebuah tas Hermes Himalayan Niloticus Birkin 30 dengan harga USD 379.261 atau senilai Rp. 5,04 miliar. Tas seharga rumah yang pastinya juga mewah.

Sebuah situs, Justcollecting.com bahkan membuat sebuah index tentang perkembangan harga tas mewah yang disebut “ Rare Handbag Index“.

Berikut adalah highlightnya:

Rata-rata peningkatan harga tas mewah yang masuk index 7,8% per tahun yang dihitung dari mulai tahun 2004-2016. Hermes 1990s Cognac Leather Birkin 40 cm, adalah tas yang paling pesat pertumbuhan harganya dari tahun 2014-2016, berhasil naik 30%. Harga tas ini mencapai USD 13.000 pada tahun 2016.

Tas yang mempunyai tingkat perkembangan harga terbaik 2004-2016 adalah Chanel 2.55 Medium Classic Flap Bag, 10,8% per tahun.

Tas yang bisa dijadikan alat investasi tentunya bukan sembarang tas, tetapi tas yang mempunyai merek yang disukai orang dan biasanya tas yang diproduksi secara terbatas.

Menurut Fanny Moizant, pendiri Vestiaire Collective ( sebuah situs jual beli tas mewah). Hermes adalah raja tas mewah, karena produksinya terbatas, adanya waktu tunggu beberapa tahun untuk membeli tas Hermes dan kualitas yang sangat baik.

Tetapi tas mewah merek lain seperti Celine, Chanel dan Louis Vuitton juga sangat bagus penjualannya. Tas yang paling banyak terjual di Vestiaire adalah Chanel, yang bisa terjual dalam waktu 17 detik. Sumber

Bagaimana di Indonesia ? Sepertinya juga sudah dimulai, beberapa sosialita mempunyai hobi mengumpulkan tas mewah. Terkadang juga terjadi jual beli diantara mereka.  Tahun 2015, seorang sosialita sempat melaporkan penipuan mengenai penjualan tas Hermes senilai Rp 950 juta. Oknum penipu dihukum 2 tahun penjara di pengadilan negeri Jakarta Pusat. Sumber

Suatu hal yang menarik menurut saya, tas mewah ternyata bisa dijadikan alat investasi. Jika Anda tertarik, saran saya pelajari mendalam tentang dunia tas mewah ini, karena biasanya karena laku akan ada usaha pemalsuan dan juga penipuan.

Salam

Hanya sekedar berbagi
Diarysaham.com

Artikel ini pernah ditayangkan di Kompasiana oleh Ronald Wan

Sumber gambar : Justcollecting.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]