Allianz Suntik Dana ke Gojek Senilai US$ 35 Juta

Allianz Suntik Dana ke Gojek Senilai US$ 35 Juta

Allianz adalah salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia. Dalam rangka menghapi persaingan di era digital. Allianz memiliki sebuah perusahaan Allianz X yang bergerak dalam bidang investasi digital.

Belum lama ini Gojek mendapat suntikan dana sebesar US$ 1,5 milyar. Suntikan dana yang diperoleh antara lain dari Google, Tencent, JD.com dan juga Astra Internasional. Membuat Gojek sekarang ini bernilai lebih dari US$ 4,5 milyar.

Allianz X ternyata turut serta dalam pendanaan tersebut dan mengalirkan modal senilai US$ 35 juta atau sekitar Rp. 483 milyar (kurs Rp. 13.800/US$). Gojek saat ini belum memberikan keterangan tentang suntikan dana dari Allianz.

Allianz dalam waktu dua tahun terakhir telah bekerja sama dengan Gojek. Dengan memberikan layanan asuransi untuk para pengemudi dan keluarganya. Selain itu Allianz merencanakan akan meningkatkan kerja sama tersebut. Dengan cara memberikan layanan asuransi untuk pengguna dan rekanan Gojek.

Adalah hal yang wajar jika Allianz memiliki pemikiran bahwa dengan menanamkan dana ke Gojek. Allianz berharap bisa meningkatkan penjualan Asuransi melalui platform Gojek.

Gojek sekarang ini bukan lagi hanya fokus kepada penyediaan jasa aplikasi transportasi. Gojek telah berkembang dan membuat sebuah platform jasa. Platform yang menyediakan tempat interaksi antara resto (Go Food) dengan pelanggan, misalnya. Dan masih banyak lagi layanan yang disediakan Gojek dalam platform mereka.

Tidak hanya itu Gojek juga telah mengembangkan uang digital (Go Pay) yang telah lumayan berkembang. Walau pada awalnya, banyak masalah yang terjadi dengan penipuan atas pengguna Go Pay.

Mungkin karena inilah Gojek menunjukkan keengganan dalam mengikuti kemauan pemerintah untuk mendaftar menjadi perusahaan transportasi. Suatu kengganan yang bisa diatasi dengan memecah usaha Gojek yang terkait dengan transportasi.

Setelah Uber menjual bisnis di Asia Tenggara ke Grab. Persaingan dalam ranah aplikasi transportasi di Asia Tenggara hanyalah tinggal Gojek dan Grab. Walaupun mungkin bisa dibilang Gojek sedikit tertinggal, karena baru fokus di Indonesia. Sedangkan Grab juga berada di beberapa negara Asia Tenggara.

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk dan merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Serta merupakan sentra pertumbuhan industri aplikasi transportasi di Asia Tenggara yang akan bernilai US$ 20 milyar di tahun 2020, menurut laporan yang dibuat oleh Google dan Temasek. Tahun 2017 nilai bisnis aplikasi transportasi baru mencapai US$ 5 milyar.

Techcrunch memberitakan bahwa saat ini Gojek sedang bersiap untuk ekspansi ke negara Asia Tenggara selain Indonesia . Gojek telah merekrut manajemen dan tim operasional di Filipina, Thailand dan Vietnam.

Referensi :  Techcrunch

Sumber Gambar

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]