Pentingnya Mengendalikan Emosi, dalam Semua Hal
Film Molly’s Game, adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata. Film ini bercerita tentang kehidupan Molly Bloom, yang merupakan seorang atlet ski gaya bebas. Bukan sembarang atlet, Molly adalah salah satu atlet olimpiade Amerika Serikat.
Sejak kecil Molly telah dilatih secara keras oleh ayahnya. Sempat ditemukan kelainan tulang belakang, yang kemudian diperbaiki dengan operasi. Dalam waktu satu tahun Molly kembali ke olahraga ski, walaupun sebenarnya tidak dianjurkan oleh dokter. Berhasil memperoleh rangking 3, diantara atlet ski lainnya di Amerika Serikat.
Molly kemudian memulai karir selanjutnya. Menjadi event organizer, turnamen poker. Bukan sembarang turnamen poker, namun turnamen yang dihadiri oleh banyak bintang film terkenal. Dan setelah pindah ke New York juga dihadiri bahkan oleh salah satu pelaku ponzi yang terkenal, Bradley Ruderman.
Dalam salah satu adegan ada seorang pemain poker yang sebenarnya pemain yang baik. Suatu ketika dalam sebuah permainan, dia tinggal berhadapan dengan satu orang. Bradley Ruderman. Sebenarnya pemain ini memiliki kartu yang bagus “Full House”, kartu yang sangat bagus malah.
Namun karena Brad mempertaruhkan semua uangnya, pemain ini akhirnya mengalah. Setelah kartu dibuka, baru ketahuan Brad hanya memiliki satu “pair”. Kartu yang sangat dibawah “Full House”. Akhirnya sang pemain emosi, dan bertarung bukan lagi dengan metode poker yang baik. Malah menggunakan emosinya.
Akhirnya, bukan hanya modal yang habis. Lebih dari itu, sang pemain berhutang sampai US$ 1,2 juta. Bukan jumlah yang kecil. Hanya karena kehilangan akal sehat, termakan emosi.
Dalam melakukan apapun, jika emosi sudah berbicara biasanya akal sehat akan hilang. Misalnya di jalanan kita di potong oleh seseorang, marah. Suatu hal yang wajar sebenarnya, kita marah. Namun jika kita biarkan emosi menguasai kita, maka perjalanan selanjutnya bisa jadi kita tidak berhitung dengan baik. Risiko celaka akan semakin besar.
Dalam melakukan investasi juga perlu pengendalian emosi. Misalnya kita rugi dari sebuah saham, karena emosi tanpa berpikir panjang kita menambah dan menambah posisi. Atau biasa dibilang averaging down, tanpa tahu kapan harus berhenti dan kalau perlu cut loss.
Emosi bisa membuat kita menderita rugi yang semakin mendalam.
Jika menggunakan akal sehat, mungkin kita akan biarkan saham itu dan tunggu ada pergerakan teknikal ke atas. Untuk mengurangi kerugian kita. Bisa juga kita melakukan averaging down, namun kita tahu batas misalnya sampai support di MA 200 (bukan hal yang dianjurkan). Sehingga bukan buntung kita mungkin bisa untung.
Bukan hanya marah, kegembiraan yang berlebihan juga bisa mempengaruhi akal sehat. Gembira karena untung terus menerus, bisa menyebabkan kita menjadi terlalu percaya diri. Sehingga mengabaikan risiko dan bisa terjeblos.
Mengendalikan emosi, sangatlah penting bagi segala sendi kehidupan. Pekerjaan, rumah tangga, pendidikan, investasi dan lainnya. Jangan sampai akal sehat kalah dengan emosi dan hal yang baik berubah jadi buruk. Hal buruk berubah menjadi hal yang sangat buruk.
Salam
Hanya Sekadar Berbagi