Diarysaham.com

Pasar Saham 3 April 2018, Trump, Wall Street dan Perang Dagang

Pasar Saham 3 April 2018, Trump, Wall Street dan Perang Dagang

Pasar saham atau IHSG ditutup turun sebesar 0,19% ke level 6229, total transaksi sekitar 5,3 triliun Rupiah dengan volume sekitar 73 juta lot saham yang ditransaksikan.

Asing mencatatkan net sell sekitar Rp.384 milyar

Rangking saham dengan peningkatan tertinggi (value):

  1. LPPF naik sebesar Rp. 375 ke Rp 10.950
  2. RDTX naik sebesar Rp. 300 ke Rp. 5.400
  3. SMGR naik sebesar Rp 275 ke Rp. 10.900

Rangking saham dengan peningkatan tertinggi (persentase):

  1. BAPA naik 34,73% ke Rp.128
  2. BUDI naik 34,4% ke Rp. 168
  3. KOBX naik 25,28% ke Rp. 218

Rangking saham dengan penurunan tertinggi (value)

  1. ITMG turun sebesar Rp. 1.650 ke Rp. 26.975
  2. GDYR turun sebesar Rp. 460 ke Rp. 1.920
  3. BRAM turun sebesar Rp. 225 ke Rp 6.975

Rangking saham penurunan tertinggi (persentase):

  1. GDYR turun 19.32% ke Rp 1.920
  2. HDFA turun 14,15% ke Rp 182
  3. LION turun 10% ke Rp 630

MYRX mencatatkan volume transaksi tertinggi hari ini dengan 4 juta lot saham yang diperdagangkan. RIMO ada di posisi kedua dengan 3,9 juta lot saham diperdagangkan. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh TRAM dengan 3,8 juta lot saham diperdagangkan.

Nilai tertinggi perdagangan saham hari ini adalah BBCA yaitu sekitar Rp. 263 milyar nilai saham yang diperdagangkan. ASII juga mencatatkan nilai kedua tertinggi yaitu sekitar Rp. 228 milyar dan PGAS menduduki posisi ketiga dengan nilai Rp.214 milyar.

Frekuensi perdagangan tertinggi hari ini berurutan, INPC (17.326 kali), DYAN (10.080 kali) dan PGAS (7.539 kali)

Rupiah melemah dan berakhir di posisi Rp. 13.760 dibandingkan dengan USD.

Indeks saham Nikkei Jepang turun sebesar 0.41% ke posisi 21.292

Indeks saham Hang seng Hong Kong naik sebesar 0,29% ke posisi 30.180

Saham yang bisa diperhatikan esok hari antara lain, LEAD, GJTL dan PKPK

 

Trump, Wall Street dan Perang Dagang

Sebagian analis mengatakan, dengan balasan China atas pengenaan tarif ke aluminium dan produk baja. Terhadap sekitar 128 jenis produk asal AS maka perang dagang sudah dimulai. Menurut saya belum, hal ini barulah pemanasan yang memang bisa saja berubah ke perang dagang yang sesungguhnya.

Baca “Perang Dagang dan USD 470 Milyar yang akan hilang

Sebuah berita di Reuters mengatakan bahwa dalam minggu ini. Pemerintahan Trump akan mengumumkan daftar barang yang akan dikenakan tarif dengan alasan adanya pelanggaran China terhadap hak kekayaan intelektual AS.

AS akan mengenakan tarif baru ke sekitar USD 50 milyar sampai dengan USD 60 milyar, barang yang diimpor dari China. Barang barang yang akan dikenai tarif ini, utamanya adalah barang-barang yang menggunakan teknologi tinggi.

Setelah pengumuman ini maka dalam 2 bulan aturan ini akan berlaku. Menurut sumber berita yang sama, saat ini telah terjadi kontak antara AS dan China. Namun belum ada tanda tanda negosiasi yang intensif sudah terjadi.

CNNmoney, membuat sebuah judul yang cukup bombastis “Wall Street to Trump: No trade wars. And lay off Amazon

CNNmoney dalam artikel ini mengatakan bahwa sebab dari jatuhnya Wallstreet kemarin, tidak lain dan bukan penyebabnya adalah Trump.

Dua hal utama kebijakan Trump yang menyeret jatuhnya Wallstreet adalah pertama Trump mengincar Amazon. Sejak diberitakan Axios, kapitalisasi Amazon sudah turun sebesar USD 60 milyar.

Trump mengatakan Amazon tidak membayar pajak dengan benar dan memanipulasi dinas pos Amerika Serikat.

Kebijakan Trump tentang pengenaan tarif ke produk aluminium dan baja. Serta balasan China, kembali membuat khawatir pasar bahwa perang dagang skala penuh akan segera terjadi.

 

Salam

Hanya Sekadar Berbagi

Diarysaham.com

Share jika Bermanfaat

Author: Ronald Wan

@Pseudonym | Love To Read | Try To Write | Observant | email : [email protected]